Sejujurnya, topik ini sangat menarik untuk dibicarakan. Karena masih banyak oranglain bahkan diri kita sendiri bertanya "Sejauh mana kita mengenal diri?". Tidak sedikit juga yang bertanya "Apakah selama ini kita telah menjalani kehidupan dengan benar?" atau justru sebaliknya?
"Tanpa mengenal diri kita. Tanpa tahu tujuan hidup. Tanpa mengerti seperti apa hakikat manusia di dunia. Hingga akhir tujuan dari jalan ini adalah sebuah kenikmatan yang sia-sia"

Mari kita mulai pembicaraan ini sejak Ibu kita melahirkan kita dengan ukuran mungil sampai kita sebesar gaban kini khususnya islam di surah Al-baqarah:30 menegaskan untuk menjadi seorang pemimpin sesungguhnya dimuka bumi. Lantas apakah kita mengenal itu lebih baik? Lalu bagaimana konsep jati diri kita, apakah sudah benar ataukah salah? Jika salah maka itu sangat berbahaya bagi diri kita bahkan oranglain.

"Siapa aku ?"
 ''Dari mana aku ?"
 "Dan tujuanku hidup kemana?"

Disini, aku mau menanyakan hal-hal berikut, apakah kita sudah bisa menjawab tiga pertanyaan diatas ini sebagai ukuran dasar dan menjadi pertanyaan dasar mengenai diri kita sendiri. Namun fakta dan ironisnya, banyak orang yang kadang masih ngelantur atau bahkan bingung menjawabnya mau seperti apa dan sudah tepatkah jawaban kita?

Bisa jadi, hal ini menjadi sangat penting mengingat pepatah bahwa mengenal diri sendiri sebelum kita mengenal arti kehidupan orang lain. Karena akan sulit nantinya bagi orang-orang yang tidak memahami dirinya sendiri untuk menggapai hidup dalam ketenangan dan kesejahteraan dan sibuk mengurusi masalah orang lain. Atau, mungkin ada hal yang kita tidak ketahui ternyata asal muasalnya berasal dari diri kita sendiri, yap diri sendiri. Yang mungkin barangkali ada dari kita yang salah dalam berfikir, bertindak bahkan berucap.


Maka dari itu penting membahas terkait jati diri sendiri, ini bisa menjadi tolak ukur sejauh mana kita mengenal diri ini. Karena, dijaman yang bumi sudah tua ini begitu banyak konsep-konsep jati diri menurut para pakar psikologi dan pengembangan diri. Namun sebagai muslim yang baik dan taat kita kembalikan pertanyaan dan persoalan hidup ini kepada Al-Qur’an karena di sanalah kita akan menemukan konsep jati diri yang sebenarnya menurut Islam.


Maka lagi-lagi pertanyaan seputar diri ini tidak boleh kita abaikan. Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri ini maka kita akan mengetahui makna dan tujuan hidup kita di dunia apa.  Jangan sampai, kita menjadi manusia yang mengabaikan masalah jati diri karena itu adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk memahami hidup bahkan dirinya.

“Jalani saja hidup ini” katanya.


Kalimat diatas mungkin sering kali kita mendengarnya, seakan hidup indah dan mudah sekali untuk dijalankan. Padahal perkataan demikian adalah seperti menjalani kehidupan ini dengan tanpa arah dan tujuan yang nantinya berakhir dengan penyesalan dan kesedihan. Mau? Kurasa jangan.

Ingat pesan bahwa kita ini 


YOLO (You Only Live Once) 
danYNWA (You're Nothing Without Allah)



Kepada siapalagi kita bertanya, kalo bukan sang pencipta kita semua?
Dan apakah bila kita sudah menemukannya ALLAH ridho?


Coba direnungkan kembali dengan mengenal jati diri kita sebenarnya sambil membaca jati diri versi kitab suci Al-Qur'anul Kariim..


Lalu setelah kita cari tahu dampak dan urgensi hakikat jati diri sebenarnya, mari sama-sama mencari tahu cara mengerti, memahami dan melatih jati diri kita. Karena, hakikatnya jati diri selalu di identikkan dengan bakat, potensi dan keunikan yang ada dalam diri kita ketika kita lahir dimuka bumi ini.


Tapi setelah kita mengerti, memaham dan melatih jati diri ktia lewat hal-hal yang identik nyatanya mereka yang telah menemukan bakat, potensi dan keunikan itu bahkan belum menemukan jati diri mereka sesungguhnya. Nahloh? Karena tak jarang banyak mereka yang sukses dalam hidup namun masih merasa tak puas dalam menjalani hidup, tak tenang, tak tentram, tak enak, tak bahagia, tak gendong dan sebagainyalah.



Lalu disinilah kalian akan mendapatkan kebenarannya!

Hal yang sangat mudah untuk difahami, tapi sangat mudah pula diabaikan..

Ialah...


"SANG PENCIPTA, ALLAH SWT"


Karena..

"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." (Q.S As-sajdah 7-9)

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dari saripati tanah yang di beri potensi hati, akal dan jasad. Sehingga Allah menetapkan manusia sebagai makhluk tertinggi kedudukannya di antara makhluk lainnya, karena kita memiliki potesi tersebut, sahabatku.

Kesimpulannnya, bila kita mengenal siapa kita maka kita akan bersyukur atas penciptaan diri kita kepada ALLAH. 

Namun sayang kebanyakan kita lupa hingga sedikit sekali kita bersyukur atas perlakuan Allah kepada kita. Kita adalah Manusia yang di ciptakan Allah dari air hina dan di beri potensi yang sangat luar biasa hingga kita derajatnya lebih tinggi di bandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya. Alhamdulillah jika selepas membaca tulisan ini kita bersyukur atas segala nikmat pemberiannya^^

Selanjutnya, ada dua surat yang menggambarkan tujuan dan makna kita hidup didunia untuk apa dan semoga menjawab segala kekhawatiran kita selama ini, berikut ayatnya:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Q.S Ad-dzariyat:56)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S Al-baqarah:30)


Kesimpulann pertanyaan kedua, bahwa tujuan dan makna hidup manusia diciptakan adalah memiliki dua tujuan dari Allah yaitu sebagai


Khalifah di muka bumi dan Beribadah kepada Allah SWT. 

Dan yang terakhir, ini tentang, mau kemanakah hidup ini kita bawa?

Bila hanya menjadi proses sebagai orang yang tak sukses menjadi sukses, miskin menjadi kaya. 
banyak anak, dan mempunyai istri/suami yang cantik/ganteng hanyalah hiasan-hisan dunia yang semu dan akan kita tinggalkan. Tetapi tujuan kita sebagai makhluk ciptaan Allah adalah Kampung Akhirat, yang nantinya hanya ada 2 pilihan yaitu Syurga atau Neraka. Karena sesungguhnya kita ini adalah makhluk kampung akhirat. Disanalah rumah kita sesungguhnya, di syurga atau neraka.  Sesuai dua surat dibawah ini, yuk disimak:




"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan. Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (Q.S As-sajdah 19-20)

Kesimpulan pertanyaan ketiga, bila kita mengetahui konsep Jatidiri menurut islam ini maka kita akan menjalani kehidupan ini dengan tenang dan tawakal kepada Allah. Bahwa apa yang telah kita dapat, apa yang telah kita lakukan adalah untuk membantu sesama dan beribadah kepada Allah demi mencapi tujuan syurga. Dan bila kita mengenali dari apa kita di ciptakan maka kita akan menjadi manusia yang tak berjalan dengan kesombongan di muka bumi dan senantiasa kita menjadi hambanya yang benar2 bersyukur karena telah menjadi salah satu makhluk yang sempurna di bandingkan makhluk Allah lainnya. Jazzakallah. 



Wallahualam bi showab.