Banyak orang didunia ini yang bercita-cita ingin menjadi Pahlawan. Bahkan mungkin, sebagian dari kita yang sedang membaca tulisan ini. Alasannya sederhana, karena menjadi pahlawan adalah sosok yang selalu dibutuhkan, dapat dibanggakan dan dikagumi oleh banyak orang. Dan mungkin karena mereka memiliki banyak kelebihan seperti kekuatan super dalam film hollywood atau kemampuan bela diri yang tidak ada tandingannya.
Dan karenanya itu pahlawan menjadi inspirasi dan memotivasi orang banyak dalam bertindak. Yang semula awalnya tidak memiliki tujuan hidup, ketika menemukan suatu sosok idola seakan ingin menjadi seperti dirinya. Tapi kalau penulis pribadi, kita sebagai manusia butuh sosok idola. Dan idola yang ideal sampai saat ini adalah Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan terbaik yang masing-masing kita mungkin sudah banyak merasakan dampak dari ajaran Islam yang dirisalahkan dariNya.
Mari flashback kembali ke dalam sejarah, pada masa kolonial belanda banyak rakyat Indonesia yang rela mengorbankan nyawanya agar tidak terjajah atau direndahkan martabatnya oleh sekutu. Mereka berperang, saling membunuh hingga pada akhirnya kita disini sekarang mewariskan tekad itu. Mempertahankan apa yang harusnya dipertahankan serta menghargai jasa perjuangan para pahlawan dulu.
Namun pertanyaannya, apakah dimasa modern sekarang ini kita harus berperang dan saling membunuh satu sama lain juga? Ya jawabannya tentu saja tidak!!!
Dijaman modern kini, di era globalisasi dan digitalisasi ini masyakarat lebih condong ke arah tekhnologi yang berarti akan meninggalkan zona bersosialisasi secara langsung. Dimana semua orang hampir 24 jam melakukan kegiatannya dengan gadget yang dimilikinya. Bukan berarti mereka antisosialis, mereka hanya sedang beradaptasi dengan lingkungan dengan mengabaikan sekitar.
Lalu bagaimana kita bisa menjadi pahlawan?
Ternyata gampang caranya, kita tidak perlu menumpahkan darah, mengorbankan nyawa bahkan tidak perlu saling membunuh satu sama lain. Caranya?
Kita..hanya...perlu...menulis.
Karena menulis adalah karya keabadian. Ia akan kekal dan lebih berpengaruh masuk kedalam otak-otak manusia. Menulislah karena ia mengajarkan kejujuran diri kita. Dan bila bisa menulis mengenai motivasi, untuk memberikan semangat dan keterbukaan pikiran kepada setiap insan agar bisa bergerak melakukan hal-hal positif karena kita berarti disitulah penulis yang sukses.
Tapi saya tidak bisa menulis, gimana dong?
Saya pun dulu begitu sebelum memuat ini, cuma saya punya keinginan untuk mau belajar dan membaca. Sampai sekarangpun saya mampu berkata bahwa "Menulis itu tidak sebegitu sulit, hanya perlu banyak membaca dan perbanyak pengalaman menulis sehingga semua hal yang ingin dicurahkan ditekankan dalam tulisan itu."
Dan terakhir, pastikanlah bahwa tulisan nya bermanfaat untuk oranglain. Menceritakan pengalaman hidup pribadi maupun oranglain. Memberikan cerita yang membuat pembacanya merasakan makna dari tulisannya. Jadikan lah menulis sebagai hal yang gampang, karena banyak hal yang ternyata sudah terlewatkan namun masih sulit untuk diungkapkan melalui kata-kata padahal itu penting untuk diabadikan. Tantangannya hanya pada keluasan wawasan dan cara membuat tulisan menarik.
Jadilah Pahlawan Masa Kini dengan Mulai Menulis!
Tidak akan ada salahnya bila kalian bercerita kepada dunia, tentang apa yang kalian rasakan hingga suatu hari ketika beranjak tua dan dewasa kau akan ingat tentang tulisanmu dulu bahkan ketika engkau meninggal tulisanmu akan tetap dibaca dan setiap kebaikan pada tulisan akan menjadi pahala untuk dirimu. Terus mengalir. Indah bukan?

Sedikit penutup dari R.A Kartini, pahlawan feminisme ia berkata "Aku dikenang bukan karena tindakan heroik ku, tapi karena tulisanku yang menentang perbudakan kaum wanita."