Bila pada massanya,
Kita dapat melihat dan merasakan ketenangan juga keindahan pagi
Sebuah nikmat dunia yang membuat insan betah menatapnya
Sambil menghirup udara sejuk yang mengalir dirongga-rongga dada
Melayang bagaikan kapas yang diderpa angin yang menghempas
Dan tersentak aku sadar,
Kumerasakan itu titipan pesan darimu,
Rindu yang kau tiupkan pada semilir angin yang telah sampai kini
Datanglah, lamar dan pinang aku. Kuranglebih seperti itu.
Memang belum saatnya aku berbagi dan bercerita,
Semua tentang kita, saling terbuka dan menyusun rencana
Konsep keluarga yang akan kita bangun bersama
Aku beranjak mengambil gawaiku
Mengabadikan dan mengirim salam
dari mata yang menyaksikan keindahan ciptaanNya
Sudah tanda dua centang biru darimu
Kamu kemudian menelfonku dengan segera mungkin
Dan benar saja, rindu itu telah nampak dipelupuk mata
Obrolan singkat yang mengubur ratusan km jarak
Dari tempatmu ke tempatku kini
Kuselipkan sebait untaian doa
Untuk dapat meminangmu menjadi istri
Dan ibu dari anak-anakku
Janji itu kini menjadi kekuatanku
Sumber kekuatan dan motivasi dalam perjalananku
Kututup jendela kamar itu,
Bergegas memakai seragam berwarna khaki muda
Kembali mengabdi menjalankan tugas pada negara
Sebuah ikrar yang maha dashyat kuperjuangkan
Berkat doa dan dukungan orangtua juga keluarga
Bila semesta dan ijin tuhan tidak berpihak saat itu
Barangkali saat ini aku tak berani
Untuk memantapkan diri padamu,
Skenario yang jauh berbeda,
Kekhawatiran yang berkurang
Dan kini harus diemban sebaikmungkin
Semoga saja semua harapan ini terwujud.